Perokok Pasif Lebih Berbahaya
Perokok Pasif Lebih Berbahaya
Puskesmas Tembelang.03/05/2019. Ike terpapar asap rokok di tempat kerja,sebuah restoran yang dipenuhi asap rokok terus menerus selama 10 tahun. Suaminya bukan perokok. Ike kini berkomunikasi lewat kertas dan pena, karena pita suaranya hilang lantaran harus dibuang akibat kanker. Ini adalah salah satu fenomena yang terjadi di negara Indonesia yang masih banyak lagi kasus yang tidak di sadari oleh masyarakat pada umumnya.
Karena itu Kemenkes peluncuran iklan layanan masyarakat bertajuk “Berhentilah Merokok, Asapmu Membunuh Orang-Orang di Sekitarmu”. Kampanye itu dilakukan untuk membangkitkan lagi kesadaran masyarakat akan bahaya menjadi perokok pasif. Mengingat, jumlah perokok di Indonesia sudah mencapai 53,7 juta orang. Masyarakat tidak saja diingatkan, tapi masyarakat harus berani menegur orang yang merokok di tempat-tempat yang ada larangannya.
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
bahwa banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun terdapat dalam sebatang rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6 batang atau setengah bungkus sudah berapa racun yang dihisap? Kemudian racun itu terakumulasi dari bertahun-tahun menjadi perokok, tentu hal ini hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. Untuk itulah, sebaiknya Anda ketahui sekarang juga beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok, seperti pada uraian bahaya merokok bagi kesehatan tubuh di bawah ini :
- Penyakit paru-paru
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan ini tentu sangat beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti merokok dari sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada mengobati? Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya cegah dengan berhenti merokok.
- Penyakit impotensi dan organ reproduksi
Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok Anda. Terutama untuk usia remaja karena efek bahaya merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita.
- Penyakit lambung
Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot di bawah kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran pernafasan bagian bawah akan lemah secara perlahan sehingga proses pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok bagi kesehatan juga bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati. Tentu jika Anda sudah mengetahui resiko ini kesadaran untuk berhenti merokok bisa semakin tinggi.
- Resiko stroke
Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek samping rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah. Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja pembuluh darah terhambat bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke tersebut bersumber dari kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar, karbon monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok. Sehingga bahaya merokok bagi kesehatan terkena stroke hampir 505 terjadi pada seorang perokok aktif.