Pembinaan Kader Saka Bakti Husada di Puskesmas Tembelang
Saka Bakti Husada (SBH) merupakan wadah kegiatan pramuka penegak dan pandega untuk mengembangkan minat, meingkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan. Melalui kesepakatan bersama pada tanggal 12 November 2015 yang dilakukan antara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Menteri Kesehatan Nomor HK.05.01/VIII/2379/2015 dan Nomor 08/PK-MoU/2015, gerakan pramuka dalam menjalankan tugas pokoknya bekerjasama dengan berbagi instansi termasuk Kementerian Kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan di bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya. Pramuka yang menjadi anggota Saka Bakti Husada diharapkan dapat menjadi contoh, agen perubahan dan pendidik sebaya untuk menggerakkan masyarakat sekitarnya terutama generasi muda dalam menerapkan pola hidup sehat.
Saka Bakti Husada memiliki enam Krida, yaitu Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Pengendalian Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat serta Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Keenam Krida ini dikembangkan melalui proses pembelajaran pemenuhan syarat kecakapan khusus dan pemberian tanda kecakapan khusus oleh pamong dan instruktur.
Puskesmas Tembelang memiliki pangkalan SBH yang bernama Pangkalan SBH Abdurrahman Saleh. Pada tanggal 07 November 2022, Puskesmas Tembelang melaksanakan kegiatan pembinaan Saka Bakti Husada di Ruang Puskesmas Tembelang yang diikuti oleh 20 anggota SBH, Pembina Pramuka MA Al-Ihsan, dan Pamong dari Puskesmas Tembelang. Kegiatan ini dibuka oleh dr. Puguh Hari Subagia, M.Si, selaku Kepala Puskesmas Tembelang.
Dalam kegiatan ini, anggota SBH diberikan banyak ilmu tentang kesehatan dari berbagai krida, diantaranya yakni krida bina gizi, krida bina kesehatan lingkungan, dan krida pengendalian penyakit. Selain materi yang diberikan dalam bentuk pemberian informasi (ceramah secara langsung), anggota SBH juga dibekali ilmu dengan praktik secara langsung diantaranya yakni praktik pemantauan gizi pada remaja (pengukuran berat badan, tinggi badan, dan LILA) serta praktik kegawatdaruratan (penanganan pada orang yang tidak sadarkan diri dan penanganan orang yang tersedak).